Agen Bola – Beberapa hari yang lalu dunia dikejutkan dengan penangkapan para petinggi FIFA di salah satu hotel di Zurich. Ada 14 pejabat tinggi FIFA yang ditangkap oleh FBI dan mereka diperintahkan langsung oleh jaksa Agung Amerika. Tuduhan yang dialamatkan kepada mereka adalah kasus kejahatan berat seperti pencucian uang, penggelapan dan juga pemerasan. Namun sayang, Presiden FIFA Sepp Blatter tidak ikut ditangkap karena tidak ikut dalam pertemuan di Hotel tersebut. Jika melihat kasus ini maka sekilas pikiran kita beralih ke PSSI. Mungkinkan PSSI menjadi bobrok karena didalamya diisi orang-orang yang korupsi?
Hal tersebut bisa saja terjadi karena PSSI menangani juga aliran dana yang sangat besar yang berasal dari sponsorship dan juga uang hak siar yang jumlahnya puluhan milyar rupiah. Bahkan menurut agen bola terpercaya sudah ada selentingan jika PSSI tidak transparan dalam pengelolaan uang hasil penjualan hak siar dari setiap pertandingan yang dilaksanakan. Kisruh PSSI dan Menpora saat ini bisa saja juga disebabkan oleh bobroknya sistem PSSI dalam memanajemeni setiap kompetisi yang bergulir di Indonesia. Namun apapun itu kini bola panas kisruh ada di tangan menpora dan kemenpora yang akan menyelesaikan semua persoalan, termasuk jika PSSI diberi sanksi oleh FIFA.
Kembali lagi ke penangkapan para petinggi FIFA. Diantara orang-orang yang ditangkap terdapat pula wakil presiden FIFA, padahal sebentar lagi FIFA akan mengadakan pemilihan presiden baru dan Blatter ingin kembali berkuasa untuk kelima kalinya. Ia telah menduduki posisi presiden FIFA sejak tahun 1998 dan rupanya posisi nyaman tersebut tak ingin ia lepaskan, buktinya besok tanggal 29 Mei ia akan ikut kembali dalam pemilihan presiden FIFA dan ia melawan Pangeran Ali bin Al Hussein dari Yordania. Dilansir dari laman agen bola bahwa pemilihan presiden FIFA akan diselenggarakan di Zurich Jumat mendatang dan AFC, dimana PSSI bernaung akan secara bulat mendukung pemilihan Blatter sebagai presiden FIFA untuk kelima kalinya. Sejak lama AFC memang pendukung Blatter yang setia dan hal ini menjadi keuntungan Blatter karena AFC beranggotakan 54 negara.