Lars Lagerback, Islandia menjadi salah satu tim kejutan yang mampu melaju hingga babak 8 besar. Meski merupakan tim debutan dan minim pemain bintang; Islandia secara mengejutkan lolos kualifikasi sebagai runner up Grup A di bawah Republik Ceko dan mengungguli Turki serta menyingkirkan Belanda. Islandia juga mengakhiri fase grup putaran final EURO 2016 sebagai runner up Grup F di bawah Hungaria serta mengungguli Portugal. Islandia menyingkirkan Inggris di babak 16 besar melalui kemenangan 2 – 1. Meski kemudian tersingkir oleh tuan rumah Perancis di babak 8 besar dengan skor 5 – 2; namun tidak salah jika para pemain dan suporter Islandia pulang dengan bangga karena menjadi tim debutan tanpa bintang yang sukses melaju hingga babak 8 besar dan mampu menyingkirkan Inggris yang merupakan salah satu tim favorit juara.
Meski kalah di babak 8 besar melawan Perancis; namun turnamen EURO 2016 kali ini disebut manajer Lars Lagerback sebagai perjalanan yang mengesankan. Ia tetap melontarkan kritik dan menyayangkan penampilan anak asuhnya di pertandingan babak pertama; terutama koordinasi lini pertahanan yang memberi kesempatan bagi para pemain Perancis mencetak 4 gol di 45 menit pertama pertandingan. Meski kemudian mampu mencetak 2 gol ke gawang Hugo Lloris; namun Islandia tetap gagal mengejar defisit gol dan mengakhiri pertandingan dengan skor 5 – 2. Kekalahan dari Perancis merupakan kekalahan pertama yang diderita tim nasional Islandia; sebuah tim dari negara dengan populasi hanya 330 ribu jiwa saja.
Lars Lagerback yang merupakan mantan manajer tim nasional Swedia menyebut kelemahan Islandia di babak pertama lebih dipengaruhi faktor psikologis dan bukan faktor teknis ataupun fisik. Ia menyebut daya juang yang diperlihatkan seluruh pemain dan keberhasilan mencetak 2 gol di babak kedua membuktikan pendapatnya tersebut. Manajer penuh pengalaman berusia 67 tahun tersebut menyebut timnya terlalu pasif dan banyak membuat kesalahan. Setelah turnamen berakhir; kontrak Lagerback juga berakhir dan rekan manajernya Heimir Hallgrimsson akan melanjutkan tugas sebagai manajer tunggal tim nasional Islandia di kualifikasi Piala Dunia 2018 mendatang.